kondisional atau Statement Switch Case di JAVA
sama seperti kondisional if-else, kondisional switch case dapat di gunakan untuk melakukan aksi pengecekan lebih dari satu kondisi. bedanya, kondisional switch case lebih mudah di gunakan dan dapat melakukan aksi lebih ringkas.
antara kondisional if-else dan switch memiliki kemampuan dan kelemahan masing-masing. namun apa yang bisa di kerjakan dengan wsitch case bisa dengan mudah di lakukan oleh if-else dan sebaliknya, apa yang bisa di lakukan oleh if-else belum tentu bisa di selesaikan dengan switch case. contohnya switch case tidak dapat melakukan pengkondisian dengan data bertype double.
struktur dasar switch case sebagai berikut:
Switch(namavariabel){case kondisi1:perintah; case kondisi2:perintah; ......}
gambaran dari struktur switch case di atas, switch case berfungsi sebagai pencocokan sebuah nilai variabel dengan kondisi di dalam case tertentu.
contoh 1:
Contoh penggunaan kondisional Switch Case
import java.util.*;
public class Main
{
public static void main(String[] args)
{
String keluarga="zen";
switch(keluarga){
case "nike" : System.out.println("umur 19 th");
case "zen" : System.out.println("umur 25 th");
case "alfarizy" : System.out.println("umur 1.5 th");
}
}
}
penjelasan program:
pada parameter switch yakni (keluarga) di isi dengan nama variabel yang akan di uji nilainya. sekaligus melalui parameter inilah kunci utama di masuknya proses pengecekan. sedangkan case "zen":, case "alfarizy": dan case "nike": adalah data-data yang akan di cocokan dengan nilai variabel keluarga dan System.out.println("umur 25 th"); dll adalah perintah yang akan di jalankan ketika sesuai dengan case penampungnya. namun ada sebuah keganjalan pada program di atas, ketika pencocokan nilai variabel sudah di temukan, case di bawahnya juga ikut di eksekusi. kasus seperti ini bisa kita atasi dengan keyword break.
keyword Break pada Switch case di Java
keyword break berfungsi sebagai penghenti jalannya eksekusi terhadap case di bawahnya ketika kondisi yang di cari sudah sesuai dengan case tertentu.
keyword break sendiri bersifat optional atau bisa di gunakan ataupun tidak tergantung kebutuhan pembuat program.
contoh penggunaan keyword break pada switch case sebagai berikut:
Contoh penggunaan Keyword Break di java
import java.util.*;
public class Main
{
public static void main(String[] args)
{
String keluarga="zen";
switch(keluarga){
case "nike" : System.out.println("umur 19 th");
break;
case "zen" : System.out.println("umur 25 th");
break;
case "alfarizy" : System.out.println("umur 1.5 th");
break;
}
}
}
penjelasan program:
contoh di atas adalah penggunaan keyword break pada switch case java yang berfungsi sebagai penghenti pencocokan setelah di temukan data yang sesuai, maka case yang berada di bawahnya tidak perlu lagi di ekseusi.
Keyword Default pada Switch case di JAVA
jika di pengkondisian if kita mengenal else sebagai opsi terahir ketika semua kondisi di parameter if tidak terpenuhi, di switch case juga memiliki keyword yang memiliki fungsi sama seperti keyword else pada pengkondisian if, yakni keyword default.
contoh:
Contoh penggunaan keyword Default di java
import java.util.*;
public class Main
{
public static void main(String[] args)
{
String keluarga="jono";
switch(keluarga){
case "nike" : System.out.println("umur 19 th");
break;
case "zen" : System.out.println("umur 25 th");
break;
case "alfarizy" : System.out.println("umur 1.5 th");
break;
default: System.out.println(keluarga+" tidak ada dalam daftar keluarga");
}
}
}
sama seperti keyword break, keyword defaut bersifat optional atau bisa di gunakan bisa juga tidak, tergantung kebutuhan program.
keyword default akan di akses jika dalam semua kondisi case tidak di temukan pencocokan dan sebaliknya, jika di temukan nilai yang cocok maka data pada keyword default tidak akan di eksekusi.
JAVA list article
Scroll untuk melihat semua daftar artikel